Kamis, 23 Mei 2013

  belajar tentang pencahayaan

Pencahayaan part-1

Seorang photografer profesional sudah tentu harus menguasai dan memahami tentang esensi pencahayaan dalam pengambilan photo. Berikut dibawah ini adalah ulasan dari seorang pakar photography Indonesia "Darwis Triadi" tentang pencahayaan yang baik, yang di beri judul back light.

Oleh: Darwis Triadi

Sesungguhnya esensi fotografi adalah bermain dengan cahaya. Bila kita mampu memainkan dan menyiasati arah datangnya cahaya ke obyek foto dengan baik dan benar, tentu akan menarik dan menghasilkan karya fotografi yang bagus. Tapi bila kita salah, tentu hasilnya akan mengecewakan.

Arah datangnya cahaya terhadap subyek foto memiliki beberapa kemungkinan yaitu: dari depan/ frontlight, belakang/ backlight, samping kiri atau kanan/ sidelight, atas/ toplight, dan bawah/ bottomlight. Tiap-tiap arah datangnya cahaya tersebut mempunyai keuntungan, kerugian, dan kesulitannya masing-masing dalam pemotretan.

Untuk edisi kali ini, saya akan membahas mengenai backlight, dimana arah datangnya cahaya dari belakang obyek foto. Backlight menjadi “perburuan” karena tingkat kesulitan dalam pemotretan untuk sumber cahaya seperti ini. Hasil foto yang dihasilkan dari cahaya backlight juga bisa beragam dan luar biasa jika berhasil dipergunakan dengan baik.

Memotret dengan teknik backlight tentunya dapat memisahkan antara obyek dan background sehingga foto menjadi berdimensi. Selain itu, beragam efek lainnya dari teknik ini menghasilkan foto seperti: siluet, translucency, rimlight termasuk flare. Soal hasil, kembali lagi kepada teknik digunakan fotografer.
Biasanya, dengan teknik ini kita dapat menghasilkan gambar siluet yang cenderung under exposure (UE). Namun foto dengan teknik backlight juga bisa menghasilkan gambar yang tidak under exposure bila kita menambahkan cahaya yang sifatnya fill in.

Cahaya fill in ini tentunya tidak sebesar cahaya main light, dengan tujuan agar terjadi gradasi cahaya yang membuat foto berkesan dramatis dan memiliki nilai seni. Dengan teknik backlight, memberikan cahaya pinggir yang mempesona dan membuat bentuk-bentuk obyek tampak lebih jelas terlihat. Bila bermain tekhnik backlight di studio, letakkan sumber cahaya di belakang obyek. Kemudian kita bisa mempergunakan sumber cahaya lain sebagai fill in. Bisa di depan obyek, bisa juga dari samping atau pun bawah sesuai keingin kita.

Untuk menjaga ketajaman obyek foto dan terhindar terjadinya shaking, settinglah kamera dengan speed cepat dan diafragma sedang. Dengan memahami arah datangnya cahaya, diharapkan kita semakin bisa menghasilkan foto yang baik. Selamat mencoba!
 APA ITU PHOTOGRAPHY???

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.